Play all audios:
BANDA ACEH, IDN TIMES - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Search and Rescue (SAR) Kelas A Banda Aceh melakukan evakuasi terhadap salah seorang anak buah kapal (ABK) dari kapal kargo
berbendera negara Panama, MV Loch Long, di kawasan Selat Benggala, Jumat (12/6). Adapun pasien bernama Marlo Delgado Bolivar berusia 41 tahun, warga negara Filipina, dan dengan jabatan di
kapal sebagai mualim satu atau pengatur muatan. Evakuasi yang menggunakan Kapal Negara SAR Kresna Banda Aceh tersebut juga dilakukan sesuai protokol kesehatan, yakni dengan melakukan
pemeriksaan atau tes cepat kepada pasien serta melengkapi petugas dengan alat pelindung diri. Selain tim antor Pencarian dan Pertolongan atau Search and Rescue (SAR) Kelas A Banda Aceh,
proses evakuasi melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh, dan instansi terkait lainnya. 1. DIEVAKUASI KARENA MENGALAMI SAKIT Kapal
kargo MV Loch Long saat berada di kawasan Selat Benggala (IDN Times/Saifullah) Kepala Kantor SAR Kelas A Banda Aceh, Budiono mengatakan evakuasi dilakukan karena ada salah seorang anak buah
kapal yang mengalami sakit saat melakukan rute perjalanan dari Brazil ke Singapura, sehingga harus segera diberikan pertolongan. “Kapal kargo dengan rute dari Brazil ke Singapura. Saat dalam
perjalanan salah seorang ABK mengalami sakit sehingga kapten kapal kemudian menghubungi Basarnas (Badan SAR Nasional) untuk meminta bantuan proses evakuasi,” kata Budiono, usai melakukan
evakuasi. 2. PASIEN KINI DIRUJUK KE RUMAH SAKIT DI KOTA BANDA ACEH Petugas saat melakukan evakuasi seorang anak buah kapal dari kapal kargo MV Loch Long yang mengalami sakit (IDN
Times/Saifullah) Usai tiba di daratan Provinsi Aceh, pasien yang sebelumnya sempat mengalami nyeri di bagian perut tersebut selanjutnya dibawa dengan menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin, di Kota Banda Aceh. “Sekarang telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin sebagai rujukan, mudah-mudahan setelah mendapat penanganan di rumah sakti
tersebut dapat segera pulih dan bisa kembali melakukan perjalanan ke daerah selanjutnya,” ujar Budiono. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS 3. PASIEN DIPASTIKAN TERLEBIH DAHULU
TIDAK TERJANGKIT COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN RAPID TEST, HASILNYA NONREAKTIF Petugas saat melakukan evakuasi seorang anak buah kapal dari kapal kargo MV Loch Long yang mengalami sakit (IDN
Times/Saifullah) Sebelum dievakuasi, sejumlah anggota Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh dengan mengenakan alat pelindung diri atau hazmat
suit, naik ke atas kapal MV Loch Long. Mereka terlebih dahulu memeriksa pasien dengan melakukan rapid test atau tes cepat. Tujuannya, untuk memastikan bahwa yang bersangkutan tidak
terjangkit Virus Corona atau COVID-19. “Dari pemeriksaan rapid test, hasilnya pasien non reaktif,” kata Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan
Ulee Lheue Banda Aceh, Ferry Irawan. 4. MESKI NONREAKTIF, PASIEN AKAN TETAP DILAKUKAN UJI SWAB KETIKA SUDAH DI RUMAH SAKIT Petugas saat melakukan evakuasi seorang anak buah kapal dari kapal
kargo MV Loch Long yang mengalami sakit (IDN Times/Saifullah) Meski hasil rapid test menunjukkan pasien tidak terinfeksi COVID-19, namun sesuai protokol kesehatan pemeriksaan lebih lanjut
harus dilakukan. Hal ini mengingat pasien berasal dari luar negeri. “Sesuai protokol kesehatan di rumah sakit kita juga sudah mengarahkan dan merekomendasikan untuk dilakukan tes
PCR. Karena tidak hanya cukup rapid test saja,” ungkap Ferry. Sehubungan dengan itu, berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosa sementara terkait penyakit yang dialami pasien mengalami penyakit
ileus paralitik atau penyumbatan di usus. “Ileus paralitik atau dalam bahasa umum, ada penyumbatan di usus. Itu dari gejala yang ditimbulkan,” imbuhnya. _BACA JUGA: [BREAKING] PLT WALI KOTA
MEDAN DIPERIKSA POLISI TERKAIT ANGGARAN MTQ_