Play all audios:
JAKARTA, IDN TIMES - Kantor Biro Investigasi Federal (FBI) di San Francisco, Amerika Serikat, mengumumkan investigasi terhadap peretasan sejumlah akun di Twitter. Ini lantaran akun-akun yang
diretas dimiliki oleh orang-orang top, mulai dari miliarder Bill Gates, bos Tesla Elon Musk, kandidat presiden Joe Biden, mantan presiden Barack Obama, hingga rapper Kanye West. Twit yang
dikirimkan pelaku peretasan mempunyai kalimat bervariasi, tapi berisi pesan yang sama, yaitu jika ada yang mengirimkan bitcoin sebesar USD1000 atau sekitar Rp14,6 juta kepada alamat yang
dicantumkan, maka pengirim akan menerima dua kali lipat atau kurang lebih Rp29 juta. Tom Werner, editor senior The Verge, mengatakan lewat cuitannya bahwa hanya dalam beberapa jam sudah ada
Rp1,5 miliar bitcoin yang dikirimkan warga Twitter ke alamat yang disebutkan peretas. 1. FBI MEMINTA PUBLIK TIDAK TERJEBAK PENIPUAN TERSEBUT Ilustrasi Twitter. unsplash.com/Sara Kurfess
Melansir _BBC_, dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Kamis 16 Juli 2020, FBI mengingatkan publik agar berhati-hati ketika mendapatkan pesan yang mirip. "Saat ini, akun-akun itu
tampaknya sudah tidak aman karena ditujukan untuk melanjutkan penipuan cryptocurrency," kata FBI, merujuk kepada mata uang digital yang digunakan sebagai alat transaksi virtual di dalam
jaringan internet. "Kami menyarankan publik agar tidak menjadi korban penipuan ini dengan tidak mengirimkan _cryptocurrency_ atau uang yang berkaitan dengan insiden tersebut. Selama
investigasi berjalan, kami takkan membuat komentar lebih lanjut sekarang." _BACA JUGA: PERETAS AKUN TWITTER ORANG-ORANG TERKAYA DIDUGA DAPAT AKSES INTERNAL_ 2. TWITTER MENGUMUMKAN ADA
130 AKUN MILIK ORANG-ORANG TOP YANG MENJADI TARGET PERETASAN Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Ilustrasi Twitter. (unsplash.com/Kon Karampelas) Twitter mengungkap pada Jumat
17 Juli 2020 bahwa ada 130 akun milik orang-orang top yang diretas dalam serangan siber tersebut. "Para peretas mampu mengambil kontrol atas sedikit dari akun-akun itu dan mengirimkan
twit dari akun-akun itu," kata Twitter, seperti dilansir_ The Guardian._ "Kami terus melakukan asesmen apakah data non-publik yang berhubungan dengan akun-akun itu berada dalam
bahaya, dan akan memberikan pembaruan informasi jika kami sudah bisa menentukan itu terjadi," lanjut Twitter. Media sosial yang berkantor pusat di San Francisco itu sempat meyakinkan
publik bahwa peretas tidak bisa mendapatkan _password_ dari akun-akun yang diserang. Namun, belum ada jaminan bahwa seluruh informasi personal, misalnya pesan_ (direct message)_, masih dalam
keadaan aman. 3. AKUN ELON MUSK DIDUGA YANG PERTAMA KALI DIRETAS, KEMUDIAN MENYUSUL AKUN MILIK ORANG-ORANG KAYA LAINNYA Twitter/@elonmusk Melalui penelusuran berdasarkan stempel waktu yang
tertera di bawah cuitan, akun Elon Musk diduga yang pertama kali diretas pelaku, yaitu pada pukul 13.27. Kemudian, akun milik orang-orang kaya dunia lainnya menyusul jadi korban peretasan.
Belum jelas seberapa luas dampak peretasan tersebut. Namun, jika informasi soal jumlah bitcoin yang dikirimkan ke alamat itu benar, maka bisa diyakini penipuan memakan korban yang sangat
besar. _Tech Crunch _melaporkan saham Twitter merosot hingga empat persen hanya dalam kurun beberapa jam, setelah peretasan diketahui publik. Ini diprediksi akan menjadi minggu yang berat
bagi Twitter untuk memulihkan kepercayaan publik. Ini pun diakui oleh CEO Twitter Jack Dorsey. "Hari yang berat bagi kami di Twitter. Kami semua merasa sangat buruk bahwa ini bisa
terjadi," cuitnya, sesaat setelah peretasan terjadi. "Kami sedang mendalaminya dan akan membagikan semua yang kami bisa saat kami sudah benar-benar memahami apa yang sebenarnya
terjadi." _BACA JUGA: PENIPUAN BITCOIN, TWITTER ELON MUSK DAN BILL GATES DIRETAS_