Play all audios:
Malang, IDN Times - Sebuah inovasi menarik kembali dihasilkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, lima mahasiswa jurusan Informatika membuat sebuah game untuk
edukasi COVID-19 bernama 'Fight COVID-19'.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Rosi Andreyna Guntari Putri, Indah Ardhia Cahyani, Event Rifki Pratiwi, Lutfhin Ramadhani Tuadingo dan Ilham Ardiansyah Haksay. Mereka membuat game bertema
COVID-19 yang di dalamnya berisi tentang edukasi berbagai hal tentang COVID-19 untuk anak usia 6-10 tahun.
Salah satu anggota kelompok, Rosi Andreyna menjelaskan bahwa dirinya dan keempat rekannya memilih game sebagai media edukasi karena lebih mudah diterima. Ia berasumsi bahwa anak-anak yang
lebih suke bermain game ketimbang membaca buku.
\\\"Target kami memang anak-anak. Karena selama ini anak-anak belum banyak memahami bahayanya COVID-19 itu seperti apa,\\\" urainya Jumat (12/3/2021).
Lebih jauh, Rosi menjelaskan bahwa cara kerja game COVID-19 buatan mereka sangat edukatif. Banyak informasi terkait kesehatan dan COVID-19 yang bisa dipelajari oleh anak-anak. Tiap-tiap
informasi dikemas dalam rintangan kuis yang harus dilewati. Dalam setiap level yang dimainkan, anak-anak akan mendapatkan informasi baru.
\\\"Saat ini game buatan kami ini masih untuk versi PC. Namun ke depan akan dikembangkan agar informasi yang dimuat bisa lebih banyak,\\\" tambahnya.
Rosi menyebut bahwa cara memainkan game tersebut cukup sederhana. Anak-anak yang akan memainkan game COVID ini harus memilih karakter yang akan dimainkan. Setelah itu, karakter yang dipilih
itu akan memulai perjalanan melewati semacan labirin. Karakter yang dimainkan harus dibawa untuk bisa keluar dari labirin tersebut.
Sepanjang perjalanan, karakter itu akan berjumpa dengan berbagai rintangan yang berbentuk virus. Untuk bisa mengalahkan virus tersebut, karakter harus menjawab beberapa kuis yang tersedia.
Jika berhasil maka karakter tersebut bakal mendapat tambahan nyawa berupa masker dan hand sanitizer. Nantinya, saat mencapai ujung pintu keluar labirin, karakter akan bertemu dengan king
virus yang harus ditaklukkan dengan cara yang sama, yakni menjawab kuis.
\\\"Tetapi kalau mereka terkena virus, maka nyawa pada karakter akan berkurang,\\\" sambungnya.
Sejauh ini, tingkat kesulitan dari game buatan mahadiswa UMM ini baru sampai level tiga. Setiap levelnya pemain akan memainkan permainan yang sama tetapi dengan tingkat kesulitan yang
berbeda. Level kesulitannya berada pada kompleksitas labirin yang harus dilalui karakter. Kemudian juga pemain game harus lebih cerdik dalam menjawab kuis yang tersedia guna menghindari
rintangan berupa virus.
\\\"Proses pembuatannya sendiri berjakan tiga bulan. Bagian tersulitnya adalah saat pembuatan coding. Nantinya game ini akan terus kami kembangkan agar bisa mencapai level yang lebih tinggi
lagi,\\\" tandasnya.
Malang, IDN Times - Sebuah inovasi menarik kembali dihasilkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, lima mahasiswa jurusan Informatika membuat sebuah game untuk
edukasi COVID-19 bernama 'Fight COVID-19'.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Rosi Andreyna Guntari Putri, Indah Ardhia Cahyani, Event Rifki Pratiwi, Lutfhin Ramadhani Tuadingo dan Ilham Ardiansyah Haksay. Mereka membuat game bertema
COVID-19 yang di dalamnya berisi tentang edukasi berbagai hal tentang COVID-19 untuk anak usia 6-10 tahun.
Salah satu anggota kelompok, Rosi Andreyna menjelaskan bahwa dirinya dan keempat rekannya memilih game sebagai media edukasi karena lebih mudah diterima. Ia berasumsi bahwa anak-anak yang
lebih suke bermain game ketimbang membaca buku.
"Target kami memang anak-anak. Karena selama ini anak-anak belum banyak memahami bahayanya COVID-19 itu seperti apa," urainya Jumat (12/3/2021).
Lebih jauh, Rosi menjelaskan bahwa cara kerja game COVID-19 buatan mereka sangat edukatif. Banyak informasi terkait kesehatan dan COVID-19 yang bisa dipelajari oleh anak-anak. Tiap-tiap
informasi dikemas dalam rintangan kuis yang harus dilewati. Dalam setiap level yang dimainkan, anak-anak akan mendapatkan informasi baru.
"Saat ini game buatan kami ini masih untuk versi PC. Namun ke depan akan dikembangkan agar informasi yang dimuat bisa lebih banyak," tambahnya.
Rosi menyebut bahwa cara memainkan game tersebut cukup sederhana. Anak-anak yang akan memainkan game COVID ini harus memilih karakter yang akan dimainkan. Setelah itu, karakter yang dipilih
itu akan memulai perjalanan melewati semacan labirin. Karakter yang dimainkan harus dibawa untuk bisa keluar dari labirin tersebut.
Sepanjang perjalanan, karakter itu akan berjumpa dengan berbagai rintangan yang berbentuk virus. Untuk bisa mengalahkan virus tersebut, karakter harus menjawab beberapa kuis yang tersedia.
Jika berhasil maka karakter tersebut bakal mendapat tambahan nyawa berupa masker dan hand sanitizer. Nantinya, saat mencapai ujung pintu keluar labirin, karakter akan bertemu dengan king
virus yang harus ditaklukkan dengan cara yang sama, yakni menjawab kuis.
"Tetapi kalau mereka terkena virus, maka nyawa pada karakter akan berkurang," sambungnya.
Sejauh ini, tingkat kesulitan dari game buatan mahadiswa UMM ini baru sampai level tiga. Setiap levelnya pemain akan memainkan permainan yang sama tetapi dengan tingkat kesulitan yang
berbeda. Level kesulitannya berada pada kompleksitas labirin yang harus dilalui karakter. Kemudian juga pemain game harus lebih cerdik dalam menjawab kuis yang tersedia guna menghindari
rintangan berupa virus.
"Proses pembuatannya sendiri berjakan tiga bulan. Bagian tersulitnya adalah saat pembuatan coding. Nantinya game ini akan terus kami kembangkan agar bisa mencapai level yang lebih tinggi
lagi," tandasnya.