Play all audios:
_High heels_ sangat terkenal sebagai salah satu model sepatu yang feminin dan selalu dikaitakan dengan perempuan. Meski begitu, taukah kamu kalau sebenarnya dulu _high heels_ merupakan model
sepatu yang dibuat untuk laki-laki? Tak hanya itu saja, _high heels_ dulunya bahkan sempat dianggap memiliki citra yang maskulin, lho! Hm, kalau begini jadi penasaran gak sih, kira-kira apa
yang membuat _high heels_ akhirnya justru dianggap feminin? Untuk kamu yang penasaran, yuk simak 6 fakta sejarah tentang evolusi maskulinitas _high heels_ di bawah ini! 1. PADA AWALNYA,
_HIGH HEELS_ DIDESAIN DAN DIKENAKAN PERTAMA KALI OLEH PRAJURIT PERSIA UNTUK KEPENTINGAN MENUNGGANG KUDA ancient-origins.net Kamu tau gak sih, kalau ternyata tentara Persia merupakan
orang-orang pertama yang menggunakan _high heels?_ Dilansir dari pernyataan seorang pakar sejarah sepatu bernama Cameron Kippen, ternyata _high heels_ pertama kali dibuat pada abad ke-15 dan
awalnya justru merupakan desain khusus yang sengaja dibuat untuk prajurit-prajurit Persia, lho! Dengan desain yang disesuaikan pada bentuk pijakan kaki pelana kuda, _high heels _pun awalnya
berfungsi membantu kedua kaki para prajurit Persia untuk bisa mencengkram kuat pada bagian pijakan kaki mereka. Dengan begitu, hal ini akan membantu para prajurit ini untuk tetap bertahan
bahkan ketika kuda yang mereka tunggangi tengah melaju dengan sangat cepat. Sementara menurut penjelasan dari pakar sejarah sepatu lainnya yaitu Elizabeth Semmelhack, _high heels _ini juga
memiliki fungsi lain yaitu membantu tubuh para prajurit Persia untuk tetap seimbang ketika mereka harus menembakkan anak panah dari atas kuda. Jadi kesimpulannya, _high heels _itu pertama
kali dibuat bagi laki-laki untuk membantu mereka menyeimbangkan diri saat menunggang kuda. Cukup mengejutkan, bukan? 2. RATU CATHERINE DE MEDICI MENJADI PEREMPUAN PERTAMA YANG MEMAKAI HIGH
HEELS UNTUK MENUNJANG PENAMPILANNYA commons.wikimedia.org Di waktu yang kurang lebih sama yaitu pada abad ke-15, seorang ratu dari Prancis yang bernama Ratu Catherine de Medici tercatat
menjadi perempuan pertama yang memakai _high heels_. Hampir sama dengan fungsi _high heels _di masa modern, sang ratu Prancis ini sendiri sebenarnya mengenakan _high heels_ untuk menunjang
tubuhnya agar dapat terlihat lebih tinggi. Berdasarkan catatan sejarah, Ratu Catherine de Medici ini hanya memiliki tinggi tubuh sekitar 150 cm saja. Hal inilah yang akhirnya membuatnya
meminta salah seorang pengrajin sepatu dari Florensia untuk memproduksi sepatu dengan hak tinggi untuk dirinya. Sepatu _high heels _yang dipakai oleh Ratu Catherine de Medici ini dikabarkan
sebenarnya terinspirasi oleh _Chopine_ yang dikenakan oleh para perempuan di Venisia, lho! Meski begitu, _Chopine_ ini sendiri nyatanya tak memiliki fungsi estetika sama sekali sehingga pada
akhirnya hanya dipakai untuk melindungi sepatu serta gaun perempuan Venisia dari lumpur di jalanan. Hal inilah yang lantas membuat Ratu Catherine de Medici didaulat menjadi wanita pertama
yang benar-benaf mengenakan _high heels. _Dan seperti yang tercatat dalam sejarah, sepatu tersebut akhirnya resmi Ratu Catherine de Medici kenakan pada tahun 1533 di hari pernikahannya
dengan Raja Henry II. _BACA JUGA: 7 BAHAYA TERSEMBUNYI MENGGUNAKAN HIGH HEELS SETIAP HARI BAGI PEREMPUAN_ 3. PARA BANGSAWAN DI EROPA MENGETAHUI EKSISTENSI _HIGH HEELS_ DARI PERSIA DAN
MENGANGGAPNYA SEBAGAI SIMBOL KEKUATAN, DOMINASI DAN MASKULINITAS commons.wikimedia.org Selanjutnya pada tahun 1599, Shah Abbas I selaku pemimpin Persia pada masa itu memutuskan mengunjungi
Eropa untuk menemui dan menjalin hubungan dengan para pemimpin di sana. Hal ini sendiri sebenarnya Shah Abbas I lakukan demi mendapatkan sekutu untuk dapat melawan Kekaisaran Ottoman yang
pada saat itu sedang berkembang. Mengenakan _high heels,_ kedatangan Shah Abbas I ke Eropa sukses membuat para bangsawan Eropa justru terpukau dengan alas kaki_ _yang dikenakan oleh Shah
Abbas I tersebut. Menurut mereka, sepatu yang memiliki tinggi beberapa inchi di atas tanah tersebut berhasil menonjolkan _image_ yang sangat kuat, penuh dominasi dan maskulin dari
pemakainya. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Dan oleh karenanya, para bangsawan Eropa yang memang dikenal sangat haus superioritas dan status sosial tersebut segera
_menyontek _gaya sepatu yang dikenakan Shah Abbas I dan mulai ikut menggunakannya dalam keseharian mereka. Hal inilah yang pada akhirnya membuat _high heels_ mulai terkenal di Eropa dan
menjadi salah satu _fashion item _kebanggaan para bangsawan Eropa pada masa itu. 4. RAJA LOUIS XIV DENGAN HIGH HEELS BERSOL MERAH KEBANGGAANNYA MEMBUAT STRATIFIKASI SOSIAL DI EROPA MENJADI
LEBIH KRONIS history.com Raja Louis XIV merupakan seorang bangsawan Prancis yang sangat terkenal dengan kecintaannya terhadap _high heels. _Punya tinggi tubuh 163 cm membuat Raja Louis XIV
lantas menjadikan _high heels _menjadi favoritnya karena _high heels _bisa membuatnya jadi tampak lebih tinggi dan memancarkan aura kuat serta mendominasi. Kecintaan Raja Louis XIV ini
bahkan membuatnya memiliki model _high heels _tersendiri yang berhasil membuat penampilannya jadi sangat berbeda ketimbang bangsawan lainnya, lho! _H__igh heels _khusus milik Raja Louis XIV
ini ditandai dengan sol sepatunya yang berwarna merah dan dibuat dari zat pewarna mahal. Berhasil membuat _high heels _miliknya jadi tampak lebih mahal dan mewah, Raja Louis XIV sukses
menunjukkan superioritas status sosialnya dan membuatnya semakin disegani oleh banyak orang. Bahkan nih, menurut penjelasan beberapa sumber ternyata Raja Louis XIV tak memperbolehkan siapa
pun di Kerajaan Prancis untuk memakai _high heels _dengan sol berwarna merah seperti dirinya, lho! Karenanya, hal tersebut secara tidak langsung juga menjadi salah satu faktor yang membuat
stratifikasi sosial di Prancis pada saat itu menjadi jauh lebih _kronis _daripada sebelumnya. 5. RENAISSANCE BERHASIL MENGUBAH PANDANGAN PARA LELAKI TERHADAP _HIGH HEELS_ DAN DUNIA MODE
renaissancepoetry0.weebly.com Dikenal sebagai masa peralihan serta kejayaan dunia sains dan seni, Renaissance ternyata juga berperan dalam evolusi penggunaan _high heels, _lho! Di masa
Renaissanceini, orang-orang Eropa sudah tidak lagi berorientasi kepada strata sosial dan lebih berorientasi kepada kekayaan pikiran serta ilmu pengetahuan dari seseorang. Selain itu, di masa
ini orang-orang sudah tak lagi bersikap egois dan berlomba-lomba untuk terlihat mendominasi. Karena perubahan pola pikir orang-orang di masa ini, akibatnya preferensi gaya busana mereka pun
pada akhirnya juga ikut berubah. Jika awalnya mereka memakai _high heels _untuk menunjukkan kekuasaan mereka, di masa Renaissance ini orang-orang justru lebih suka memakai sepatu tanpa hak
yang terkesan lebih simpel namun tetap elegan. Dan karenanya, selama masa Renaissance ini akhirnya tren _high heels _seakan sudah mati karena sudah tidak lagi dikenakan oleh orang-orang. Dan
oleh sebab itu, masa Renaissance ini pun akhirnya ditunjuk sebagai sebuah titik balik yang secara tidak langsung membuat _high heels _tak lagi menjadi _fashion item _bagi laki-laki. 6. PARA
PEREMPUAN MULAI MEMBANGKITKAN KEMBALI TREN _HIGH HEELS_ DAN SECARA PERLAHAN MENGUBAH CITRA _HIGH HEELS_ YANG DULUNYA MASKULIN MENJADI FEMININ wardrobeshop.com Sebelum masa Renaissance_,
_sebenarnya _high heels _sudah mulai dikenakan oleh perempuan juga, lho! Sayangnya, pada saat itu _high heels _masih membuat perempuan yang memakainya justru terlihat maskulin sehingga
penggunaannya pun memang tak seramai laki-laki. Beberapa dekade setelah _high heels _tak lagi dikenakan laki-laki, para perempuan pun mulai kembali membangkitkan tren _high heels _dan
berhasil mengubah citra maskulin dari _high heels _menjadi feminin. Hal tersebut dikarenakan pada saat itu kaki serta betis yang terlihat jenjang mulai dianggap sebagai _aset _perempuan yang
melambangkan kecantikan. Karenanya para pengrajin sepatu pun lantas ikut berusaha untuk mendesain dan mengubah bentuk _high heels _agar terlihat semakin cantik dan feminin. Dan pada
akhirnya, _high heels _pun mulai dianggap sebagai salah satu _fashion item _yang wajib dipakai oleh perempuan di abad ke-18. Karena banyaknya perempuan yang memakai _high heels _dan
bagaimana para lelaki juga sudah tak lagi tertarik dengan sepatu berhak tinggi, pada akhirnya citra _high heels _pun mulai bertransisi menjadi feminin. Dan karenanya, sejak abad ke-18 pun
_high heels _sudah lebih dikenal sebagai sepatu untuk perempuan ketimbang pria. Nah, itulah 6 fakta sejarah evolusi maskulinitas dari _high heels. _Jadi gimana nih, apakah kamu termasuk
orang yang menyayangkan evolusi ini atau justru mensyukuri adanya evolusi ini? Yuk, coba bagikan pendapatmu di kolom komentar! _BACA JUGA: 7 HOAKS SAINS TERKENAL SEPANJANG SEJARAH ILMIAH
MODERN, MENGESALKAN!_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.