Play all audios:
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Ryaas Rasyid, adalah salah seorang yang menemui almarhum Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, di ujung hidupnya. Dari
pengakuan Ryaas, dia sempat menjenguk almarhum sekitar jam 18.30 WIB, Kamis (7/7) di RS Pusat Pertamina. Itu berarti sekitar satu setengah jam (90 menit) sebelum Husni dinyatakan wafat oleh
tim dokter pada pukul 21.00 WIB. Ryaas mengatakan saat ditemui di ICU kondisi Husni terbilang normal untuk orang sakit. Duduk bersandar di tempat tidur, tanpa infus dan tanpa bantuan
pernapasan. Husni juga sempat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dirinya. Baca Juga: "Memang di dadanya terpasang semacam alat monitor, tapi sama sekali tidak terkesan kepayahan. Saya
tinggalkan beliau dalam keadaan baik. Setelah sampai rumah, sekitar jam 10 malam (kemarin), beritanya meninggal sudah tersebar. Innalillahi wa Inna ilaihi rajiun. Semoga almarhum husnul
khatimah," ujar Ryaas. Menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid ini sangat yakin bahwa kondisi wajah dan fisik Husni yang ia lihat benar-benar tidak menunjukkan tanda akan
berakhirnya kehidupan dalam kurang dari dua jam berikutnya. Wajahnya cerah. "Saya bilang insya Allah bapak sehat. Saat saya pamit, salam saya pun dijawab. Memang ibunya bilang ke saya,
tolong doakan. Saya terus diam dan berdoa dalam hati lalu pamit. Satu-satunya yang terasa lain adalah saat saya berdoa itu saya merasa akan menangis. Lalu saya tahan. Itu saja. Benar-benar
misteri hidup dan mati itu," kisah Ryaas. Baca Juga: Satu lagi yang membuat Ryaas masih bertanya-tanya adalah pernyataan Husni di malam sebelum kepergiannya. "Apa maksudnya
pernyataan dia 'Allah telah mendengarkan doa Jokowi’?" kenang Ryaas. (ALD/RMOL/JPNN)