Play all audios:
INDONESIAN 2020 SUDAH DATANG, DAN APAKAH KEJUTAN YANG AKAN DIBERIKAN DARI MAJOR LEAGUE BASEBALL? > Tenang, tidak ada pemain seperti dia di MLB, jadi tidak usah kaget. Pada episode ke-9
kali ini, WalkoffID kembali berkolaborasi dengan The Amateurs, namun kali ini _Dynamic duo _Adre dan Ekal tidak hanya berkolaborasi dengan saya sebagai bintang tamu seperti episode
sebelumnya, melainkan juga Co-Founder dari The Amateurs, yaitu Ammarsha Rewindra. PERKENALAN. Pertemuan kami kali ini diawali dengan perkenalan sedikit dari The Amateurs, di mana Ammar pada
awalnya memberikan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai The Amateurs secara umum (di mana ia memberikan penjelasan mengenai alamat URL dari The Amateurs yang di episode sebelumnya
saya salah sebut). Ia juga memberitahu mengenai kesibukannya secara umum baik di NFL Fans Indonesia_ (kudos to them) _serta saran untuk mengirim tulisan- tulisan mengenai olahraga dapat
diunggah bersama The Amateurs. Secara umum, kami berempat pada episode kali ini akan mencoba mendiskusikan apa sajakah tim yang cocok diikuti pada musim 2020 bagi para fans olahraga yang
baru akan mengikuti MLB. BREAKDOWN TIM. Adre dan Ekal sebagai penggemar dari New York Yankees tentu memilih tim berjuluk _Bronx Bombers _tersebut_._ Sedangkan Ammar sebagai bintang tamu pada
kali ini yang merupakan _Boston Sports superfan _tentunya memilih Boston Red Sox sebagai tim yang ia dukung meskipun dia masih dalam taraf _bandwagon _alias_ _karbitan dibandingkan
dukungannya kepada Boston Celtics-nya NBA dan New England Patriots-nya NFL. Ia juga menyebutkan bahwa menggemari sesuatu biasanya dimulai dari menjadi fans “karbitan” yang nantinya cinta
terhadap suatu tim akan bertumbuh dan ketika cinta itu lama sudah menetap (maka akan tumbuh loyalitas). Sesi ini juga sedikit membahas budaya mendukung tim kota kelahiran atau istilahnya
_rooting, _di dalam konteks ini Ammar memberi contoh Ranaditya Alief dari BoxOut yang sangat mendukung kota Indianapolis sebagai kota di mana ia pernah tinggal dan (tentunya) LeBron James
yang sangat mendukung tim berbasis Cleveland (James lahir di Akron, Ohio), seperti Cleveland Indians. Saya ,yang sudah tidak fanatik terhadap Yankees , memutuskan untuk mencoba sedikit lebih
netral. Saya menyatakan bahwa tim yang kalah akan saya sindir, terlepas itu tim mana saja yang saya dukung karena potensi semua tim untuk _tanking _cukup besar. Potensi _tanking_ atau
kerennya “merendah untuk meroket” dapat dilihat dengan adanya contoh seperti empat tim dengan krisis playoffs yang saya bahas, yaitu Seattle Mariners yang tidak tembus postseason semenjak
2001, Marlins yang tidak tembus postseason sejak 2003, lalu San Diego Padres yang tidak tembus postseason sejak 2006, serta Chicago White Sox yang tidak tembus postseason semenjak 2008. >
*untuk menambah pengetahuan pembaca, berikut disertakan dua video > mengenai kehancuran dua tim yang saya sebut sebelumnya, Seattle > Mariners dan Miami Marlins. Saya, yang
kebingungan, pada akhirnya memberikan saran bagi pendukung pemula untuk mengikuti “formula” _hype _dengan mendukung Washington Nationals, juara bertahan World Series tahun ini jika yang
bersangkutan tidak ingin mendukung baik Yankees, Red Sox, Dodgers ataupun Astros. Sempat disinggung juga bahwa kemenangan dari Nationals di mulai dari kepindahan “tragis” dari Bryce Harper
ke Phillies di awal musim 2019. (Harper menandatangani kontrak sebesar US$330 juta selama kurang lebih 13 musim, namun Phillies tidak bisa memenangkan NL West dan tercecer di posisi
keempat.) Saya juga membahas mengenai tim layak dukung lainnya (terlepas pembaca ingin memilih tim _mainstream _atau tidak_)_yaitu Oakland Athletics, di mana tim ini masih bisa konsisten
terlepas _payroll _mereka yang rendah (untuk tahu bagaimana kisah mereka dapat membaca buku _Moneyball_ karya Michael Lewis yang sudah diadaptasi menjadi film dengan pemeran utama Brad
Pitt). Sesi selanjutnya saya bersama _dynamic duo _membahas mengenai tim-tim apa sajakah yang bisa menjadi tim dukungan para penonton baru MLB di musim 2020. TIM APA SAJAKAH ??? Sesi ini
dimulai dengan bagaimana secara alamiah orang memilih tim dukungannya di MLB . Adre dan Ammar lalu sepakat berkesimpulan bahwa “triumvirat” New York Yankees, Boston Red Sox, dan Los Angeles
Dodgers(kembali keluar) sebagai tim layak dukung karena terkait dengan _pop culture, _namun setelah itu baik saya dan Ekal diberikan tantangan untuk memberitahu tiga tim apa sajakah yang
berpotensi menjadi tim _powerhouse, underdog, _serta _trash _di musim 2020. Saya lah yang mendapat kesempatan pertama untuk memberikan breakdown versi saya, tentunya. Dari American League,
saya memberikan tim New York Yankees sebagai _powerhouse_, Tampa Bay Rays sebagai _underdog_ (karena bisa menang dengan payroll terendah di MLB) yang Ammar korelasikan dengan keberhasilan
dari Tennessee Titans di NFL _(kudos to that #22 named Derrick Henry) _, dan Seattle Mariners (dengan referensi video di atas, tentunya) sebagai tim _sampah_. Ekal sepakat dengan saya jika
Yankees adalah_ powerhouse_ AL, namun sebagai _underdog _Ekal melihat adanya potensi dari Los Angeles Angels dan dalam konteks lebih serius, Chicago White Sox. Baltimore Orioles dipilih Ekal
sebagai tim sampah karena memiliki manajemen tim yang buruk, dapat dibilang sejajar dengan manajemen Detroit Lions dari NFL. Masih menyinggung soal Orioles, Ekal sempat menyebutkan seorang
legendanya, yaitu Cal Ripken Jr. ,sang Iron Man di baseball dengan rekor bermain non-stop terbanyak. Adre pada akhirnya juga memberikan tiga tim pilihannya, di mana (dengan sedikit “tekanan”
dari Ammar) Adre memilih Boston Red Sox sebagai tim _powerhouse_, Cleveland Indians sebagai tim _underdog_ (meskipun dengan ia sedikit menyinggung mengenai rumor Francisco Lindor yang
kabarnya akan dilepas setelah kontraknya habis musim ini) dan Detroit Tigers sebagai tim berlabel sampah di mana Adre menyinggung mengenai lemahnya kemampuan ofensif Tigers diluar Miguel
Cabrera yang sejatinya sudah termakan usia( 3.61 runs per game, paling rendah di MLB). Dari National League, saya memilih Atlanta Braves sebagai tim _powerhouse , _didasari fakta dengan
keberadaan trio 1–2–3 Ronald Acuña Jr yang hampir meraih 40 Home Run dan 40 Steal (statistik sudah dilampirkan di post sebelumnya dari saya), Ozzie Albies, dan Freddie Freeman yang
mengerikan (ditambah duet Max Fried dan Mike Soroka sebagai starting pitcher) , Cincinnati Reds sebagai _underdog_ (atau disini lebih tepatnya _sleeper_) dengan rekrutan barunya infielder
Mike Moustakas, outfielder asal Jepang Shogo Akiyama, dan _rookie_ asal Republik Dominika Aristides “the Punisher” Aquino, serta alternatif saya sebagai tim _underdog_, San Diego Padres
dengan Top 100 prospect yang siap tanding seperti Fernando Tatis Jr. Oleh karena itu, saya tidak mau memberikan pendapat mengenai tim sampah versi saya di NL (secara eksplisit di atas saya
sudah menyinggung kebobrokan Miami Marlins pasca kematian Jose Fernandez). > *berikut adalah artikel mengenai kedahsyatan Aristides Aquino, (via > MLB.com) Dodgers menjadi tim
_powerhouse_ pilihan Ekal, Milwaukee Brewers dipilih sebagai tim _underdog _karena faktor Christian Yelich , dan Miami Marlins (kembali) dipilih sebagai tim sampah. Adre memiliki pendapat
yang hampir sama dengan Ekal, memilih Dodgers sebagai tim powerhouse dan Marlins sebagai tim sampah. Namun, secara agak mengejutkan, Adre memilih Chicago Cubs, juara World Series 2016
sebagai tim _underdog _meskipun tim yang disebut adalah tim yang mengalami regresi beruntun di dua musim selanjutnya (2017 mentok di Championship Series ,2018 kalah di Wild Card Game) dan
pada musim 2019 bahkan hanya finis ketiga di NL Central di bawah St. Louis Cardinals dan Milwaukee Brewers. Salah satu faktor yang membuat Adre memilih tim ini adalah keberadaan dari Yu
Darvish sebagai salah satu pemain yang dapat mengubah jalannya suatu tim dalam semusim. KESIMPULAN. Pada akhirnya Ammar sebagai penonton “pemula” dari MLB memiliki ketertarikan untuk
menonton tim selain (tentunya) Boston Red Sox karena ia juga ternyata penasaran dengan performa Christian Yelich dari Milwaukee Brewers. Ucapan terima kasih dari Ammar dan promosi mengenai
laman sosial media dari Ammar (dan juga saya) pada akhirnya menutup keterlibatan The Amateurs bersama _dynamic duo _di episode ini. Secara pribadi, saya menutup post ini dengan ucapan terima
kasih atas kesempatannya untuk berkolaborasi dengan WalkoffID sebagai pengalaman saya mengisi sebuah _podcast, _semoga kontribusi saya di episode ini (dan semoga orang yang lebih _expert
_soal olahraga ini dari saya_) _dapat membantu perkembagan MLB Fanbase di Indonesia. _SALUT._ > *untuk mengetahui lebih lanjut tentang episode ini, pembaca dapat > mengakses link
Spotify yang tertera di bawah ini: