Play all audios:
Membicarakan permasalahan pada gigi dan mulut umumnya akan mengarah kepada gigi berlubang atau sari awan. Padahal permasalahan itu bisa lebih parah dan dapat datang dari sesuatu yang
sederhana, seperti kebiasaan kita. Satu masalah kesehatan mulut yang jarang diketahui bernama bruxism atau lebih dikenal gesekan pada gigi. Dalam tingkat rendah, bruxism tidak memberikan
dampak apa-apa. Namun untuk kondisi yang lebih parah, masalah tersebut dapat membuatmu merasakan sakit kepala. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kesehatan tersebut. 1. MASALAH BRUXISM
BISA TERJADI SAAT KAMU TERBANGUN MAUPUN TERTIDUR advancedanderson.com Bruxism dideskripsikan lewat _Journal of Counservative Dentistry_ sebagai aktivitas otot pada rahang yang berulang dan
dikarakteristikkan dengan rahang yang mengepal atau menggiling. Pergesekan pada gigi ini diasosiasikan dengan permasalahan fisik sekaligus mental. Para dokter tidak bisa mengetahui penyebab
pastinya, akan tetapi mereka menggolongkannya menjadi dua tipe: bruxism terbangun dan bruxism tertidur. Dalam jurnal yang dirilis _Brazilian Dental Journal_ pada 2014, bruxism tertidur
dideskripsikan sebagai parafungsi dari gerakan tidur yang dapat dikaitkan dengan gangguan-gangguan tidur lainnya. Bruxism tertidur lebih diasosiasikan dengan permasalahan posisi tidur yang
tidak benar, sedangkan bruxism terbangun lebih mengarah kepada masalah mental seperti cemas, marah, frustasi dan lainnya. 2. BRUXISM TERBANGUN LEBIH BANYAK DIALAMI ORANG DEWASA KETIMBANG
BRUXISM TERTIDUR theatxdentist.com Data angka yang tertulis pada artikel di _Journal of Counservative Dentistry_ menyebutkan orang dewasa lebih banyak mengalami bruxism terbangun ketimbang
yang tertidur. Angka penderita bruxism tergolong bervariasi, dari 22,1 persen hingga 31 persen. Sedangkan untuk yang bruxism tertidur, angkanya konsisten di 13 persen. Data penderita bruxism
tertidur susah diprediksi ketepatan angkanya mengingat kebiasaan kala tidur sering dilakukan secara tidak sadar dan susah diakui penderitanya. Dikatakan juga bruxism terbangun cenderung
lebih banyak dialami oleh para perempuan. Bertambahnya umur juga mengurangi frekuensi masalah ini. 3. ANAK KECIL JUGA BISA MENGALAMI MASALAH INI theatxdentist.com _Webmd.com_ menyebutkan
jika anak-anak dapat pula mendapatkan gangguan ini. Angkanya memang bervariasi, yaitu dari 15 persen hingga 33 persen, tetapi umumnya ini terjadi saat gigi susu dan gigi permanen mulai
muncul. Kebanyakan anak-anak akan kehilangan kebiasaan menggesek giginya ini setelah dua set gigi muncul sepenuhnya. Umumnya yang dialami anak-anak adalah bruxism tertidur. Ini harus diawasi
karena dapat menyebabkan permasalahan kesehatan yang lain. Untuk mengatasi masalah ini pada anak kecil, kamu perlu berkonsultasi dahulu terhadap dokter gigi, khususnya jika anak tersebut
sudah mengeluhkan rasa sakit. _BACA JUGA: 7 PENYEBAB KARIES GIGI, PENYAKIT YANG BANYAK DIALAMI ANAK INDONESIA_ 4. BESAR KEMUNGKINAN TERKENA BRUXISM JIKA MENGIDAP GANGGUAN MENTAL Lanjutkan
membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS claritychi.com _Mayo Clinic_ menjabarkan beberapa faktor yang dapat meninggikan risiko terkena bruxism. Stres adalah penyebab paling umum. Lalu ada
masalah kepribadian. Dituliskan kepribadian yang cenderung keras, agresif, hiperaktif dan kompetitif bisa mengarahkan seseorang ke masalah mulut ini. Yang cukup mengejutkan adalah bisa jadi
bruxism datang dari bawaan keluarga. Dua faktor lainnya adalah masalah kesehatan mental dan fisik, serta obat-obatan. Penderita Parkinson, dementia, bahkan GERD bisa mendapatkan bruxism,
terlebih jika dipicu oleh obat-obatan mengingat beberapa obat memberikan efek samping macam ini. 5. DALAM KONDISI YANG PARAH, BRUXISM BISA MENYEBABKAN KERUGIAN BAGI PENDERITANYA webmd.com
Gesekan pada gigi dipercaya tidak memberikan dampak yang terlalu besar pada kehidupan penggunanya. Namun jika masalah itu sudah terlalu parah, penderitanya dapat memperoleh masalah lain.
Artikel pada _Journal of Counservative Dentistry_ menyebutkan masalah-masalah tersebut: * Kerusakan atau keretakan pada gigi * Hipersensitif * Penampilan gigi yang tidak bagus * Wajah yang
tidak simetris * Tidur menjadi terganggu * Produksi air liur yang berkurang * Mudah tergigitnya lidah, bibir atau pipi 6. BRUXISM BISA DIDIAGNOSIS LEWAT KONDISI GIGI keelandental.com Masih
lewat artikel yang sama, ada beberapa guna mendiagnosis seseorang apakah dia mendapatkan bruxism atau tidak. Yang pertama adalah memperhatikan frekuensi suara dari gigi yang tergesek di kala
tidur dan yang satu melihat kondisi giginya. Kerusakan gigi yang tidak normal, adanya rasa sakit pada rahang, kelelahan hingga sakit kepala bisa menjadi tanda-tanda seseorang terkena
bruxism. Diagnosis tersebut akan diperiksa lebih mendalam menggunakan alat _electrophysiological_. Hasil lab tentang aktivitas otak juga bisa membantu menentukan seseorang terkena bruxism
atau tidak. 7. TIDAK ADA OBAT PENYEMBUH UNTUK BRUXISM wmsmile.com Diakui jika masalah gigi yang bergesek dan tergerus ini tidak memiliki penanganan pasti yang bisa menyembuhkan dan
menghentikan terjadinya bruxism sepenuhnya. Besar kemungkinan dokter akan memberikan sejumlah resep obat untuk diminum. Obat tersebut bisa berupa clonidine, L-dopa, atau clonazepam. Ada pula
perawatan dengan menggunakan hipnoterapi, terapi kognitif, terapi kebiasaan dan manajemen relaksasi. Selain obat, dokter akan memberikan pelindung mulut. Gunanya adalah untuk mengurangi
gerusan pada gigi ketika tidur. _Bruxism _cukup merepotkan mengingat kamu bisa melakukannya secara tidak sadar. Jika kamu merasakan sensasi tidak nyaman dengan gigimu, segera saja periksakan
ke dokter gigi tanpa menunggu lama. Kamu tidak mau kondisi gigimu menjadi lebih parah, bukan? _BACA JUGA: JANGAN PERCAYA LAGI 6 MITOS TENTANG KESEHATAN GIGI DAN DOKTER GIGI INI_