Play all audios:
Dalam konsep gizi, kopi digolongkan sebagai bahan penyegar karena sifatnya yang merangsang saraf dan meningkatkan laju metabolisme tubuh ketika dikonsumsi. Oleh karenanya, kopi diminum bukan
sebagai sumber nutrisi, melainkan sebagai minuman penyegar karena senyawa aktif di dalamnya. Ya, salah satu senyawa yang dimaksud adalah kafein. Namun, meski kita sering _ngopi_ atau
_ngeteh_, banyak yang masih belum memahami sepenuhnya tentang kafein, termasuk cara kerja, manfaat, dan efeknya pada tubuh. Yuk, lebih memahaminya lewat pembahasan di bawah ini. 1. SENYAWA
KAFEIN unsplash.com/Nathan Dumlao Tahu tidak, kafein memiliki nama kimia (C8H10N4O2) atau 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin yang merupakan salah satu senyawa alkaloid di dalam biji kopi. Sebuah
laporan berjudul "Kafein: Senyawa Penting pada Biji Kopi" yang diterbitkan dalam _Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia_ tahun 2007, dalam kondisi murni, kafein ini
berupa serbuk putih berbentuk kristal, dan merupakan senyawa tidak berbau, serta rasanya pahit. Diketahui bahwa kafein tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma kopi, dan hanya
memberikan rasa pahit sekitar 10-30 persen dari seduhan kopi. 2. KADAR KAFEIN pixabay.com/michelprado Tentu kadar kafein yang terdapat di dalam biji kopi tidak sama. Sebagai contoh,
kadarnya dalam biji kopi Robusta berkisar antara 1,50-2,72 persen bk, sedangkan dalam biji kopi Arabika sebesar 0,94-1,59 persen bk. Sementara, dalam biji kopi kering masing-masing sebesar
1,16-3,27 persen bk, dan 0,58-1,7 persen bk. Lalu kafein yang terkandung di dalam biji kopi sangrai sebesar 2 persen bk untuk kopi Robusta, dan 1 persen bk untuk kopi Arabika. Jadi sudah
tahu, kan, kalau kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit ketimbang kopi Arabika karena kadar kafeinnya yang lebih tinggi. _BACA JUGA: BISA BAHAYA, INI 7 TANDA KAMU SUDAH KONSUMSI TERLALU
BANYAK KAFEIN _ 3. KAFEIN DALAM MAKANAN ATAU MINUMAN pexels.com/Karolina Grabowska Kandungan kafein dalam secangkir kopi sekitar 80 sampai 125 miligram. Sementara itu, secangkir espreso
atau kopi tubruk atau kopi saring sekitar 90 mg. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Satu kaleng minuman bersoda mengandung sekitar 23-27 mg kafein, sementara itu teh
mengandung sekitar 40 mg, dan satu ons cokelat mengandung sekitar 20 mg kafein. Menurut lembaga Food Standards Agency, minum kopi dengan jumlah sedang tidak mengganggu kesehatan. Rekomendasi
idealnya adalah konsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari atau kurang lebih setara dengan 3 cangkir kopi. 4. KEUNTUNGAN MENGKONSUMSI KAFEIN Pixabay/StockSnap Karena kafein dapat
menigkatkan laju metabolisme, akibatnya kamu akan merasa lebih segar, jantung berdetak lebih cepat, tekanan darah naik, otot menegang, sementara hati melepas gula ke aliran darah yang
nantinya makin menguatkan terbentuknya energi ekstra. Beberapa keuntungan lain yang berhubungan dengan kebiasaan minum kopi yaitu sebagai perangsang dalam melakukan berbagai aktivitas,
variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat. Kandungan boron dalam kopi dikatakan dapat membantu mencegah kanker tersebut. 5. EFEK KAFEIN BAGI KESEHATAN pexels.com/ Kaboompics //
Karolina Perlu diingat, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan banyak masalah, seperti perubahan warna gigi, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada
lelaki, gangguan pencernaan, kecanduan, bahkan penuaan dini. Ada laporan yang menyebutkan bahwa ibu hamil yang minum lebih dari 4 cangkir kopi setiap hari dapat menyebabkan _sudden infant
death syndrome_ (SIDS). Hal ini karena kafein dapat menyeberang plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi janin. Kafein juga dapat mengambil cairan dan kalsium dari tubuh yang diperlukan untuk
kesehatan janin dan ibu hamil. Perempuan yang minum 2 cangkir kopi atau lebih per hari dapat meningkatkan risiko terkena pengeroposan tulang (osteoporosis). Kafein juga turut campur dalam
penyerapan zat besi ke dalam tubuh sebanyak 40 persen, yang mana zat besi itu diperlukan bagi tubuh. Jadi, kita tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi setelah makan sumber zat besi. 6.
KECANDUAN KAFEIN pixabay.com/PhotoMIX-Company Efek kecanduan ini diperkirakan terjadi jika seseorang mengonsumsi lebih dari 600 mg kafein (setara 5-6 cangkir kopi 150 ml) per hari selama
8-15 hari berturut-turut. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara tegas menetapkan bahwa kandungan kafein dalam minuman penambah energi tak boleh melebihi 50 mg. Karena, jika
dikonsumsi lebih dari nilai tersebut dalam jangka panjang, akan mengakibatkan gangguan pada kesehatan seperti serangan jantung, darah tinggi, penyakit ginjal, keguguran pada wanita hamil,
hingga penyakit gula pada peminumnya. Itulah serba-serbi tentang kafein yang perlu kamu tahu. Minuman minuman berkafein dalam jumlah wajar, konsumsinya jangan sampai lebih dari 300 mg kafein
(3 cangkir kopi) setiap harinya. Ini untuk menjamin bahwa yang didapat hanya manfaatnya saja dan/atau meminimalkan efek kerugiannya. Tak lupa, kombinasikan dengan pola hidup sehat, ya!
_BACA JUGA: HATI-HATI, KAMU PUN BISA MENGALAMI OVERDOSIS KAFEIN DAN ITU BERBAHAYA!_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat
adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.