Play all audios:
Psoriasis adalah salah satu jenis penyakit autoimun karena sel darah putih memproduksi terlalu banyak zat kimia tertentu, sehingga menimbulkan peradangan. Gejala psoriasis adalah bercak
merah bersisik yang menimbulkan gatal, biasanya paling sering muncul di lutut, siku, tubuh, dan kulit kepala. Orang-orang dengan psoriasis perlu menghindari pemicu dari munculnya kelainan
autoimun ini. Pemicu psoriasis pada tiap pasien bisa berbeda-beda, tetapi ada beberapa pemicu umum yang harus diwaspadai. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini. 1. MENGALAMI INFEKSI
timeshighereducation.com Melansir _Health_, infeksi yang dimaksud terutama disebabkan oleh bakteri _Streptococcus_. Beberapa orang bisa mengalami kekambuhan psoriasis setelah serangan radang
tenggorokan, sakit telinga, bronkitis, tonsilitis, atau infeksi saluran pernapasan. Ini karena infeksi masuk ke sumber pemicu psoriasis, yaitu sistem kekebalan tubuh. Beberapa orang
mengalami _flare _(timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat) bahkan tanpa gejala yang jelas dari infeksi, tetapi tes _Streptococcus _bisa mengungkapkan jenis infeksinya.
2. LUKA webmd.com Cedera kulit seperti goresan atau luka (termasuk sunburn, gigitan serangga, atau tato baru) dapat menyebabkan fenomena Koebner. Menurut penjelasan dalam buku
_Fitzpatrick's Dermatology in the General Medicine _edisi ke-7 tahun 2008, fenomena Koebner (juga dikenal sebagai respons isomorfik) adalah induksi traumatik pada psoriasis pada kulit
yang tidak terdapat lesi, yang terjadi lebih sering selama berkembangnya penyakit dan merupakan suatu _all-or-none_ _phenomenon_ (misalnya bila psoriasis terjadi pada salah satu sisi luka,
maka akan terjadi pada semua sisi dari luka). Pada kasus ini, lesi psoriatik muncul di area tubuh di mana psoriasis biasanya tidak terjadi. Sebagai catatan, lesi psoriasis paling sering
muncul di kulit kepala, lutut, siku, dan punggung bawah. _BACA JUGA: KADANG SULIT DIBEDAKAN, INI PERBEDAAN PSORIASIS, EKSEM, DAN DERMATITIS_ 3. STRES pexels.com/Pixabay Stres psikologis juga
dapat memicu serangan psoriasis. Faktanya, stres adalah salah satu pemicu kambuhnya psoriasis paling umum. Bagi sebagian orang, ini menandai episode pertama penyakit. Manifestasi tertentu
dari stres, yaitu kualitas tidur yang buruk, adalah penyebab utamanya. Terapi pelengkap dan alternatif yang meredakan stres, seperti meditasi dan akupunktur, dapat membantu mengurangi
_flare-up_ pada orang-orang dengan psoriasis, menurut sebuah studi metaanalisis yang diterbitkan dalam jurnal _JAMA Dermatology_ tahun 2018. Tindakan yang lebih drastis dapat menghasilkan
hasil yang lebih drastis pula. > “Saya telah melihat orang-orang yang telah pindah [ke] lingkungan > yang tidak terlalu stres, dan mereka mengatakan kepada saya bahwa > mereka
berkembang,” kata Michele S. Green, MD, dokter kulit di > Lenox Hill Hospital, New York City, Amerika Serikat (AS), kepada_ > Health_. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS
4. MINUMAN BERALKOHOL DAN ROKOK pixabay.com/Peggychoucair Mengurangi stres tak selalu mudah pada orang-orang dengan psoriasis. Beberapa metode yang dilakukan untuk mengurangi stres sering
kali dapat memperburuk kondisi kulit, seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Alkohol telah terbukti dapat membuat penyakit memburuk, terutama pada laki-laki. Minum minuman beralkohol
juga mungkin dapat membuat pengobatan tertentu untuk psoriasis jadi kurang efektif. Merokok meningkatkan risiko terkena psoriasis dan dapat memperburuk kondisi jika kamu memang mengalami
kondisi autoimun ini. Mengutip keterangan di laman National Psoriasis Fondation, orang-orang bukan perokok dengan psoriasis lebih mungkin mengalami remisi (berkurangnya gejala penyakit atau
hilangnya gejala penyakit untuk sementara waktu) dibandingkan perokok dengan psoriasis. Jadi, bila kamu punya psoriasis, hindari rokok dan minuman beralkohol, ya. 5. PERUBAHAN HORMONAL PADA
PEREMPUAN freepik.com/pressfoto Para perempuan, perubahan hormonal dapat memperburuk psoriasis. Secara umum, kadar hormon yang lebih tinggi tampaknya dapat memberi perlindungan dari
kekambuhan psoriasis, sementara penurunan kadar dapat memperburuknya. Menurut sebuah laporan dalam jurnal _BioMed Research International_ tahun 2013, itulah kenapa psoriasis bisa kambuh
selama masa pubertas, menopause, dan setelah melahirkan. Untuk alasan yang sama, psoriasis cenderung hilang pada perempuan hamil, karena kehamilan dikatakan sebagai keadaan imunosupresi
alami. Hal serupa kadang terjadi dengan kondisi autoimun lainnya seperti lupus. 6. KONSUMSI OBAT-OBATAN TERTENTU pexels.com/Jeshoots.com Beberapa macam obat seperti lithium (untuk mengobati
gangguan bipolar), obat malaria, dan obat untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat memicu psoriasis. Bila kamu mengalami kekambuhan psoriasis setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu,
khususnya yang disebutkan di atas tadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter, jangan langsung menghentikan pengobatan. Melansir _WebMD_, kamu juga harus konsultasi ke dokter kalau psoriasis
yang dialami: * Makin parah dan meluas * Menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit * Membuatmu khawatir akan penampilan kulit * Menyebabkan masalah sendi, seperti nyeri, bengkak, atau
ketidakmampuan dalam mengerjakan rutinitas harian * Kondisi tidak membaik dengan pengobatan Itulah beberapa penyebab kekambuhan psoriasis yang perlu kamu waspadai. Perlu diketahui bahwa
psoriasis termasuk penyakit jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, demi menjaga kualitas hidup, orang-orang psoriasis sangat direkomendasikan untuk mencegah kekambuhan
dan perburukan penyakit. _BACA JUGA: 8 CARA MENGOBATI PSORIASIS DENGAN MUDAH DAN CEPAT_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang
dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.