Batasi arus balik, anies harus lindungi warga agar tidak ke luar dki

Batasi arus balik, anies harus lindungi warga agar tidak ke luar dki

Play all audios:

Loading...

JAKARTA, IDN TIMES - Pengamat kebijakan publik Yayat Supriatna mengatakan bahwa wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pembatasan arus balik ke Jakarta harus dibarengi dengan


jaminan supaya warga tidak keluar dari ibu kota. “Sekarang pertanyaannya kalau orang diancam kalau keluar dari Jakarta dan kembali dilarang, pertanyaannya, bagaimana melindungi supaya mereka


tidak ke luar dari Jakarta,” kata dia ketika dihubungi _IDN Times_, Rabu (13/5) sore. 1. WARGA JAKARTA TERANCAM SECARA KESEHATAN DAN EKONOMI Seorang warga yang terjaring razia penindakan


pelanggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Satpol PP bersiap menjalani hukuman dengan cara membersihkan sampah di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/5/2020) (ANTARA


FOTO/Akbar Nugroho Gumay) Yayat menjelaskan ada dua faktor seseorang memilih ke luar wilayah Jakarta atau mudik saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Mulai dari faktor


daya tarik dan daya dorong. Warga Jakarta memiliki dua ancaman saat pandemik COVID-19 dan PSBB berlangsung, yakni ancaman kesehatan dan ekonomi. “Jadi mereka itu terbelenggu tidak ada


pilihan,” kata dia. _BACA JUGA: ANIES: 1,6 PERSEN PENERIMA BANSOS TIDAK TEPAT SASARAN BISA JADI DRAMA_ 2. SUPAYA WARGA TAK KELUAR DARI JAKARTA, PEMPROV PERLU BERI BANTUAN Gubernur DKI


Jakarta Anies Baswedan (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta) Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Pemerintah DKI Jakarta sebaiknya memiliki solusi agar masyarakat tidak mudik dengan


memberikan bantuan. Pemberiannya juga, menurut dia harus melihat siapa yang bisa mendapatkannya. Karena warga Jakarta terdiri dari berbagai macam orang yang berasal dari luar daerah dan


memiliki KTP Non-DKI, maka Anies perlu membantu mereka. “Makanya di sini harusnya Pemprov DKI data siapa yang mau mudik dan tidak, jika mudik sekarang mungkin gak bisa dibantu (bansos), jika


tidak mudik, tetap di Jakarta akan dibantu,” ujarnya. 3. PILIH BALIK KE KELUARGA DI KAMPUNG KARENA TAK ADA PEMASUKAN UNTUK BERTAHAN HIDUP IDN Times/Tunggul Damarjati Pelarangan tidak mudik


jika tidak dibarengi dengan jaminan bantuan malah akan membuat masyarakat nekat akibat kebutuhan yang mendesak. Sedangkan, kata Yayat masyarakat lebih memilih bergantung pada keluarga di


kampung halaman karena di Jakarta tidak ada bantuan. “Harusnya seperti ini dibantu, kalau ditakut-takuti orang lama-lama tidak takut, enggak apa-apa kata mereka, karena pilihannya, pilihan


kehidupan,” ujarnya. _BACA JUGA: PAKET BANSOS PEMPROV DKI BERTAMBAH JADI RP255 RIBU, APA SAJA ISINYA?_