Bagaimana ilmuwan membuat ilustrasi alam semesta? Ini 5 jawaban sains

Bagaimana ilmuwan membuat ilustrasi alam semesta? Ini 5 jawaban sains

Play all audios:

Loading...

Alam semesta adalah wadah yang sangat luas bagi seluruh objek angkasa, seperti planet, bintang, tata surya, galaksi, nebula, lubang hitam, dan sebagainya. Dengan luas alam semesta yang


nyaris tanpa batas, mustahil bagi manusia untuk mengetahui secara detail tentang apa dan bagaimana alam semesta itu. Namun, bukan berarti manusia tidak dapat mempelajari alam semesta dan


isinya. Manusia sudah memiliki teknologi canggih yang bisa membantu melihat objek-objek jauh di alam semesta. Ilmuwan dan ahli astronomi juga sudah memiliki bidang keilmuan yang dapat


digunakan sebagai pijakan sains dalam menyelidiki alam semesta. Nah, dari sekian banyak hal yang dipelajari, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana ilmuwan dan ahli antariksa membuat


ilustrasi atau gambaran mengenai alam semesta yang sangat luas ini. Yuk, kita ulas satu per satu, ya! 1. PENELITIAN DAN STUDI EMPIRIS ADALAH SEBUAH LANGKAH AWAL UNTUK MENGGAMBARKAN ALAM


SEMESTA 4usky.com Rasa penasaran akan apa yang berada di luar Bumi merupakan hasrat terpendam yang ada sejak zaman kuno dalam diri manusia. Ribuan tahun lalu, manusia sudah mempelajari


tentang apa dan bagaimana alam semesta itu. Bahkan, sekitar 2.000 tahun yang lalu, seorang ilmuwan dari Yunani telah mencoba menciptakan alat mekanik sebagai model cara kerja alam semesta,


seperti dicatat dalam _Nature_. Tentu, mempelajari gugusan yang ada di luar Bumi tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman mendalam tentang bagaimana alam semesta itu bekerja. Itu sebabnya,


ilmuwan di zaman dulu pun tetap akan melakukan penelitian dan studi empiris sebelum mereka menggagas hipotesis mengenai alam semesta. Setelah penelitian dan studi empiris dilakukan, akan


didapatkan sebuah hipotesis yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi alam semesta itu sesungguhnya. Zaman dulu belum ada teknologi canggih macam teleskop Hubble dan komputer super yang


dapat membantu manusia dalam menggambarkan objek luar angkasa. Namun, meskipun zaman dulu belum ada peralatan dengan teknologi digital yang canggih, ilmuwan sudah dapat memperkirakan


bagaimana tata surya itu bekerja. Teori heliosentris, misalnya, merupakan teori kuno yang sudah dapat menggambarkan bagaimana seharusnya objek angkasa itu bekerja. Padahal, teori yang


digagas oleh Nicolaus Copernicus tersebut muncul pada era 1400-an Masehi. Saat itu, ilmuwan hanya bermodal teropong bintang sederhana. Tidak mau terlalu bergantung pada teropong bintangnya,


ilmuwan zaman dulu justru lebih menekankan pada penelitian dan studi mendalam untuk menggambarkan sebuah ilustrasi mengenai alam semesta. 2. TEORI DAN HUKUM FISIKA SECARA UMUM SUDAH


MENGGAMBARKAN ALAM SEMESTA SECARA KESELURUHAN musophone.com Tentu kamu pernah mendengar nama-nama besar, seperti Issac Newton, Albert Einstein, Galileo Galilei, dan Stephen Hawking, bukan?


Mereka adalah deretan ilmuwan genius yang menggagas teori-teori besar di mana teori tersebut memiliki implikasi sangat besar bagi perkembangan sains modern. Mereka memang tidak pernah ke


luar angkasa. Mereka juga tidak pernah melihat kecanggihan teleskop Hubble. Namun, mereka dapat menggagas teori sains yang dapat dijadikan pijakan untuk menggambarkan alam semesta secara


menyeluruh. Dari Newton dan Einsteinlah konsep tentang gravitasi itu dapat dijabarkan dengan baik. Itu sebabnya, ilmuwan dan ahli astronomi modern dapat membuat studi lanjutan tentang


bagaimana alam semesta itu terbentuk. Lalu, muncullah teori _Big Bang_ atau Ledakan Dahsyat yang didukung oleh teknologi NASA yang dapat melacak pembentukan alam semesta pada 13,8 miliar


tahun yang lalu. Hingga saat ini, teori-teori mereka, seperti relativitas, hukum gravitasi, hubungan gaya gerak, singularitas, dan massa benda, menjadi teori-teori yang valid dan sahih untuk


digunakan astronom modern dalam membangun sebuah kerangka atau gambaran alam semesta. _BACA JUGA: PINDAH KE MARS? INI 6 BUKU TERBAIK TENTANG HIDUP DI LUAR ANGKASA _ 3. TEKNOLOGI CANGGIH


YANG ADA DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT BANTU DAN PENDUKUNG DARI TEORI YANG TELAH VALID Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS nasa.gov Zaman semakin maju dan modern, begitu juga dalam


dunia sains. Saat ini, ada banyak teknologi canggih yang dimiliki manusia untuk mendukung penelitian dan pekerjaan mereka di luar angkasa. Mulai dari wahana antariksa, pesawat luar angkasa,


teleskop Hubble, komputer super, hingga peralatan astronaut, sering digunakan untuk misi luar angkasa. Bahkan, wahana antariksa milik NASA, yakni Voyager 1 dan 2, telah menjelajah luar


angkasa selama lebih dari 40 tahun. Wahana tersebut dapat menjelajah selama puluhan tahun berkat baterai plutonium tenaga nuklir yang sanggup memberikan daya dorong selama 50 tahun. Sudah


ada ribuan data dan gambar yang diambil dan keberadaan kedua wahana tersebut semakin menjauh dan hampir meninggalkan tata surya kita. Ada juga robot yang dikirimkan ke Planet Mars. Robot


tersebut membantu NASA dan ilmuwan dalam mempelajari Mars dan isinya. Dalam laman resminya, NASA menjelaskan bahwa eksplorasi ke planet-planet asing akan menjadi prioritas utama. Bulan tidak


lagi menjadi prioritas karena memang sudah puluhan kali NASA mengirimkan astronaut ke Bulan. Nah, dengan peralatan-peralatan berteknologi canggih tersebut, kini ilmuwan menjadi lebih mudah


dalam menggambarkan alam semesta. Memang belum semua, namun beberapa objek luar angkasa, seperti planet, bulan, dan bintang, yang dekat dengan Bumi sudah dapat tergambarkan dengan baik


secara langsung berdasarkan citra atau foto yang diambil. 4. BAGAIMANA MEMBUAT ILUSTRASI SEBUAH OBJEK ANGKASA TANPA PERNAH MELIHATNYA SECARA LANGSUNG? space.com Tidak semua objek luar


angkasa dapat tertangkap dengan baik melalui teknologi. Bahkan, apa yang ditangkap oleh teknologi manusia mungkin tidak sampai 10 persen dari alam semesta itu sendiri. Namun, ilmuwan


memiliki cara khusus untuk menggambarkan objek angkasa yang belum pernah dilihat sebelumnya. _Space_ dalam lamannya mencatat bahwa alam semesta sangat sulit untuk dipelajari dengan utuh.


Namun, bukan berarti tidak bisa. Para ilmuwan dan ahli astronomi menggunakan basis teori, hipotesis, dan juga studi empiris yang mendalam untuk menemukan jawaban-jawabannya. Bahkan, alam


semesta di masa lalu pun juga dapat dipelajari. Dikombinasikan dengan pencitraan dari teleskop dan teknologi luar angkasa lainnya, didapatkan sebuah perkiraan akan bagaimana objek angkasa


dapat terbentuk. Perkiraan-perkiraan ini tentu bisa benar dan bisa juga salah. Itu sebabnya, sebuah perkiraan yang belum diketahui dengan pasti. Ia hanya terbatas pada dugaan kuat dan tidak


dijadikan sebuah teori. Namun, perkiraan-perkiraan yang diilustrasikan oleh para ilmuwan tentu memiliki dasar pemikiran yang kuat. Sedapat mungkin, mereka manggambarkan ilustrasi sebuah


objek angkasa dengan presisi kuat sesuai dengan kaidah keilmuan pasti. Jika suatu saat terdapat kesalahan yang wajib dikoreksi, mereka tak segan untuk mengoreksinya. 5. DI MASA MENDATANG,


ORANG AWAM JUGA BISA MENELITI LUAR ANGKASA SECARA LANGSUNG cnn.com Untuk saat ini, memang mayoritas penelitian dan studi mengenai alam semesta masih menjadi kegiatan dari ilmuwan dan ahli


antariksa. Namun, di masa depan, orang awam pun dapat ikut andil dalam penelitian ini, lho. Seseorang dapat tinggal di luar angkasa dan melakukan banyak penelitian tentang objek-objek


terdekat dengan Bumi. Seperti dicatat dalam laman _Science Times_, di masa depan ada sebuah wahana komersial berupa hotel atau stasiun luar angkasa mewah yang rencananya dapat menampung


beberapa orang wisatawan. Tentu dibutuhkan biaya yang sangat mahal untuk menginap di tempat tersebut. Namun, ini merupakan langkah besar bagi sains untuk melibatkan orang-orang awam dalam


sebuah studi di luar angkasa. Tentu saja wahana tersebut dapat membuktikan teori-teori empiris pada orang-orang awam, misalnya bahwa Bumi itu bulat. Dengan kata lain, di masa depan,


penelitian mengenai luar angkasa bukan hanya monopoli ilmuwan dan astronom saja. Orang awam juga dapat dilibatkan, bahkan dengan cara menyaksikan secara langsung. Itulah beberapa ulasan


sains mengenai cara-cara ilmuwan dalam menggambarkan alam semesta. Ternyata, untuk mempelajari dan menggambarkan alam semesta itu memang tidak mudah, ya! _BACA JUGA: 5 WAHANA ANTARIKSA YANG


BERJASA MENEMANI MISI EKSPLORASI LUAR ANGKASA_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari


penulis.