Play all audios:
Soda adalah minuman ringan berkarbonasi. Menurut _Washington Post_ yang menuliskan penelitian dari _JAMA Internal Medicine_, sering mengonsumsi minuman ringan yang mengandung gula, memiliki
risiko lebih besar terserang penyakit hati, usus buntu, dan pankreas. Mengutip peringatan dari _American Heart Association_ yang mengatakan bahwa minuman manis adalah sumber gula terbesar
dalam makanan kita. Sejak terciptanya di tahun 1760-an hingga abad ke-20, soda dipasarkan sebagai minuman "tonik kesehatan" yang dapat menyembuhkan masalah fisik, emosional, dan
psikologis. Beberapa bahkan tidak mengandung gula, tetapi banyak bahan tidak sehat yang ditemukan dalam pembuatan soda selama beberapa dekade dan sering diiklankan memiliki manfaat bagi
tubuh manusia, padahal sebenarnya sangat berbahaya. 1. ASAL MULA MINUMAN BERKARBONASI nytimes.com Awal sejarah soda di mulai tahun 1767. Menurut _Britannica_, ahli kimia Inggris Joseph
Priestley terkenal karena kontribusinya pada kimia gas; ia menemukan keberadaan 10 gas, diantaranya oksida nitrat, amonia, nitrogen, dan oksigen. Terinspirasi oleh filosofi Francis Bacon
bahwa "kemajuan sosial membutuhkan pengembangan perdagangan berbasis sains" dan dipengaruhi oleh banyaknya penyakit yang melanda populasi yang terus meningkat di kota besar,"
Priestley pun merancang sebuah peralatan untuk menambahkan karbonasi ke air. Priestley berteori bahwa air berkarbonasi bisa mengobati pasien yang menderita penyakit kudis dan penyakit
lainnya. Dia tidak memasarkan penemuannya, tetapi menawarkan resepnya kepada Kapten James Cook dan krunya ketika mereka berangkat dalam pelayaran Pasifik. Minuman itu tidak ampuh sebagai
obat, tapi ini adalah terobosan pertama seseorang membuat dan mengonsumsi air berkarbonasi di luar laboratorium. 2. MINUMAN BERKARBONASI THOMAS HENRY gin-liebhaber.de Menurut pamflet
Minuman Ringan 1991: _Origins and History_, apoteker Thomas Henry dari Manchester, Inggris merupakan orang yang pertama kali menjual air mineral buatan ke masyarakat untuk tujuan pengobatan,
yang dimulai pada tahun 1770-an. Dia berhasil secara komersial membuat resep untuk "_Bewley's Mephitic Julep_," dengan menambahkan fosil alkali ke air. Henry mengatakan bahwa
ramuan ini digunakan untuk menghilangkan "demam, penyakit kudis, disentri, muntah empedu, dll." Ia juga menyarankan agar botol yang berisi air ditutup rapat untuk mempertahankan
karbonasi. Pada akhir dekade, Henry juga membuat dan menjual "_Pyrmont and Seltzer waters,_" yang mengarahkan apoteker lain untuk membuat dan meresepkan air soda mereka sendiri,
seperti yang digambarkan dalam iklan _Guy's Tonic_. Menurut terbitan _The British Medical Journal_ dari tahun 1911, _Guy's Tonic_ direkomendasikan untuk berbagai penyakit, mulai
dari "gangguan pada sistem pencernaan", "gangguan darah" hingga "penyakit saraf" seperti sulit tidur dan alkoholisme abad ke-20. 3. SCHWEPPES DULU DAN SEKARANG
https://www.youtube.com/embed/2opbLuc4of0 Sementara itu, seorang pembuat jam Jerman yang tinggal di Jenewa, Swiss membaca makalah Priestley dan terinspirasi untuk melakukan percobaan
sendiri. Menurut _DrinkingCup.net_, Johann Jacob Schweppe belajar untuk menyederhanakan karbonasi melalui penerapan dua senyawa - natrium bikarbonat dan asam tartarat, agar air lebih
bergelembung dalam waktu yang singkat melalui pengembangannya, yakni pompa kompresi engkol manual, seperti yang dilansir dari _Collectors Weekly_. Dia menyebutnya sebagai proses "Sistem
Jenewa" dan memulai produksi massal pada tahun 1783 dengan nama Schweppes. Air berkarbonasi masih dipasarkan terutama untuk tujuan pengobatan. Ketika Schweppes memindahkan operasinya
ke London pada tahun 1792 dan memulai pabrik Schweppes pertamanya, ia memasarkan tiga gelembung yang berbeda untuk gangguan pencernaan, gangguan ginjal, dan batu ginjal, seperti yang dikutip
laman _DrinkingCup.net_. Produk Schweppes tetap populer hingga hari ini, meskipun hanya untuk hidrasi dan penyegar, dan juga dikenang karena iklan kreatifnya selama berabad-abad. 4. AIR
SODA KARBONASI BENJAMIN SILLIMAN collectorsweekly.com _Collectors Weekly_ mengungkapkan bahwa Benjamin Silliman adalah seorang profesor kimia di Universitas Yale dan, menurut
_ConnecticutHistory.org_, ia juga mempelajari karya Joseph Priestley dan "mengusulkan agar pengobatan air mineral alami dapat diproduksi secara massal dan didistribusikan secara
komersial." Silliman membuat dan menjual Air Soda untuk masalah perut, seperti memperbaiki keasaman dan gangguan pencernaan, dan sebagai pereda, serta hanya bisa dinikmati sebagai
"barang mewah". Ia menamainya Air Ballston, karena Ballston Spa di Saratoga County, New York, terkenal dengan air mineralnya yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Silliman
mendistribusikannya melalui _Soda Fountains _(tempat penjualan minuman). Dia membuka dua toko _soda fountains_ pada tahun 1809 di New York City, perusahaan elegan yang melayani pelanggan
elit, menurut _Collectors Weekley_. Karena air berkarbonasi Silliman tergolong mahal, pesaing bisnis lainnya membuka _soda fountains_ dengan harga yang lebih terjangkau. Silliman pun
mengalami kegagalan dalam bisnisnya. _BACA JUGA: 7 EFEK BURUK JIKA KAMU TERLALU BANYAK MINUM SODA_ 5. APAKAH SODA MENGANDUNG DRUGS? drugstoremuseum.org Seperti di Eropa, apotek di Amerika
juga memperkenalkan ramuan berkarbonasi yang akhirnya dikenal sebagai soda. Sebenarnya, soda tiba di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Menurut _sodaparts.com_, saat toko obat setempat
menjadi daya tarik utama di sebagian besar kota dan wilayah di Amerika, apoteker berperan penting dalam menyediakan minuman yang menjadi bagian dari farmakologi dan sebagian penyegar.
_DrugStoreMuseum.com_ mengungkapkan bahwa terjadi "revolusi obat" pada tahun 1850-an, yang membuat banyak orang pergi ke toko obat setempat untuk mendapatkan air soda demi
penyembuhan atau membantu mengatasi penyakit lainnya. Pada titik ini, kokain dilegalkan dan sering digunakan sebagai obat untuk menghilangkan rasa sakit; biasanya apoteker akan mencampurkan
kokain dan kafein bersama dengan bromida dan berbagai ekstrak tumbuhan. Kokain dan kafein mampu menyembuhkan sakit kepala, tetapi sakit kepala akan kembali kumat dan pasien akan kembali
lagi untuk memesannya guna menghilangkan rasa sakit. Orang Afrika Barat menggunakan kacang kola sebagai stimulan selama berabad-abad, karena mengandung stimulan alami, kafein dan
theobromine, seperti yang dilansir _BBC Future_. Perusahaan medis _Burroughs Wellcome and Co_ mengiklankan penggunaan kacang kola dan daun koka dalam _Forced March_ mereka, menganggap bahwa
bahan-bahan aktif tersebut berfungsi untuk menghilangkan rasa lapar dan menguatkan daya tahan tubuh. 6. ANGGUR KOKA Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS vine-nn.ru Industri soda
seperti yang kita kenal sekarang tidak akan ada tanpa tren anggur koka di pertengahan tahun 1800-an. Menurut _The DrinksBusiness.com_, orang Eropa sadar akan efek stimulasi daun koka ketika
penjelajah mencapai Peru dan mengamati orang Peru mengunyah daun tersebut. Banyak orang mulai bereksperimen dengan ramuan yang mengandung koka. Salah satu pengusaha sukses yang juga ahli
kimia Korsika Angelo Mariani, mengembangkan "campuran koka dan anggur Bordeaux, yang diperkuat dengan brendi lalu dimaniskan". Alkohol bekerja untuk mengekstrak kokain dari daun
koka; Vin Mariani tercipta dan langsung sukses di pasaran, karena memberikan efek seperti merangsang dan mengatasi kelelahan. Ekspor ke Amerika Serikat dimulai dan penirunya mulai
bermunculan, termasuk dari Kolonel James Pemberton, yang terluka dalam Perang Saudara lalu menjadi kecanduan morfin. Pemberton berusaha untuk membuat 'tonik otak' yang akan
mengatasi kecanduan dan menjadi stimulan. Ia menggabungkan daun koka dan anggur dengan ekstrak kacang kola yang berkafein, Pemberton memulai debutnya di _Pemberton French Wine Coca_ di
Columbus, Georgia pada tahun 1885. 7. TERBENTUKNYA COCA-COLA collectorsweekly.com French Wine Coca Pemberton akhirnya diserang oleh otoritas setempat, tetapi pada saat itu, kokain tidak
menjadi masalah. Sebelum adanya Larangan Alkohol Amerika Serikat pada tahun 1920, Georgia sudah melarang untuk memproduksi dan menjual alkohol pada tahun 1907, seperti yang diungkapkan laman
_GeorgiaEncyclopedia.org_. Pemberton akhirnya membuat versi sirup non-alkohol dari toniknya untuk digunakan di toko _soda fountains_; dia menamakannya Coca-Cola. Menurut
_TheDrinksBusiness.com_, resep asli ini mengandung "5 ons daun koka per galon," yang berarti mengandung banyak kokain. Pemberton kemudian mengurangi jumlahnya hingga 90 persen
sebagai ketidaksetujuan publik terhadap kokain. Coca-Cola pertama kali dibotolkan pada tahun 1894, dan kokain telah dihapus dari resepnya pada tahun 1903. Namun, Coca-Cola masih bergantung
pada daun koka sebagai bagian dari resep rahasianya yang dijaga ketat; _Business Insider_ melaporkan bahwa Coca-Cola Company memiliki kesepakatan khusus dengan _Drug Enforcement
Administration_ yang memungkinkan mereka mengimpor daun koka dari Peru dan Bolivia. Kokain dikeluarkan dari daun dan digunakan oleh perusahaan lain untuk membuat kokain hidroklorida,
anestesi topikal legal. Sama seperti era Pemberton, daun koka ditambahkan ke dalam sirup yang akhirnya menciptakan minuman ringan paling populer di dunia dan menjadikan Coca-Cola Company
sebagai perusahaan minuman paling menguntungkan di dunia, menurut _CaffeineInformer.com_. 8. SODA AMERIKA TERTUA YANG BEBAS KOKAIN flickr.com/ Menurut _LetsLookAgain.com_, ahli kimia
Irlandia Thomas Joseph Cantrell dianggap sebagai pembuat dan penjual ginger ale berkarbonasi pertama di Belfast pada tahun 1852. Di Amerika Serikat, apoteker Detroit James Vernor pertama
kali mengembangkan resep ginger ale-nya, untuk menduplikat rasa ginger ale dari Irlandia di toko obat Higby & Sterns. Dilansir dari _SeriousEats.com_, Vernor meninggalkan sirup jahe di
dalam sebuah tong saat dia pergi berperang dalam Perang Saudara. Sekembalinya pada tahun 1865, dia merasa sirupnya jauh lebih baik dan mulai menjual Vernors Ginger Ale, yang masih ada hingga
hari ini dan dianggap sebagai minuman ringan komersial tertua di Amerika. Hires Root Beer dikembangkan oleh apoteker Philadelphia Charles Elmer Hires. Menurut _ThoughtCo_, konsumsi root
beer dimulai pada masa pra-kolonial di mana suku-suku asli biasanya membuat minuman dan pengobatan dari akar sassafras. Stephanie Armijo mencatat bahwa Hires mencicipi root beer pada bulan
madunya di tahun 1875 dan pada tahun 1876 ia mengembangkan resepnya sendiri untuk membuat bubuk root beer dan memberikan sampelnya di Pameran Centennial Philadelphia, ia mengklaim bahwa
minumannya bisa "memurnikan darah dan membuat pipi merona." Pada tahun 1884 ia mendistribusikan sirup ke apotek dan pada tahun 1890, ia menjual root beer botolan, dengan selogan
"Minuman Pemberi Kesehatan Terbesar di Dunia. 9. SODA MOXIE newengland.com Menurut _Matthews Museum of Maine Heritage,_ soda Moxie ditemukan oleh Dr. Augustin Thompson di Lowell,
Massachusetts pada tahun 1884. Botol pertamanya dijual pada tahun 1885. Moxie pada awalnya dipasarkan sebagai obat. Nama aslinya adalah "_Moxie Nerve Food_" dan, menurut _Museum
Matthews_, Moxie dapat menyembuhkan penyakit mulai dari 'pelunakan otak' hingga 'hilangnya kejantanan.' Menurut _New England Today_, Moxie pernah tersedia di lebih dari
30 negara bagian dan sebagian Kanada, tetapi sekarang hanya ditemukan di New England; karena pada awal 1900-an, Moxie adalah minuman ringan favorit negara tersebut, yang melebihi penjualan
Coca-Cola. 10. PEPSI https://www.youtube.com/embed/whpEulMPtLk Pada pertengahan 1890-an, perang soda sedang berlangsung. Menurut _PepsiStore.com_, Pepsi memulai sejarah panjangnya dalam
mengejar Coca-Cola pada tahun 1893 ketika apoteker Caleb Davis Bradham dari Toko Obat Bradham mencampurkan gula, air, karamel, minyak lemon, pala, dan bahan tambahan alami lainnya untuk
membuat _Brad's Drink_. Pada tahun 1898, Bradham mengganti nama minumannya menjadi Pepsi-Cola. "Pepsi" merujuk pada keyakinan Bradham bahwa minuman itu lebih dari sekadar
penyegar tetapi juga sehat, membantu pencernaan, yang berakar dari kata dispepsia, yang berarti gangguan pencernaan. Bradham menjabat sebagai presiden Pepsi-Cola Company pada tahun 1902,
karena meningkatnya popularitas dan permintaan Pepsi-Cola Syrup, ia mulai menjual versi botol Pepsi pada tahun 1910. Bradham mengalami kegagalan pada masa-masa sulit Perang Dunia I ketika
harga gula melonjak. Setelah gagal meniru rasa Pepsi dengan pengganti seperti molase, Bradham membeli gula dengan harga tinggi dalam jumlah besar, yang menjadi salah satu faktor bangkrutnya
perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 1923, Craven Holden Corporation membeli Perusahaan Pepsi-Cola seharga 30.000 US dolar. Dan terus melanjutkan persaingannya dengan Coca-Cola tahun demi
tahun. 11. DR PEPPER https://www.youtube.com/embed/jTRumOBvsfU Dr Pepper diklaim oleh _Medical Bag_ sebagai minuman ringan tertua di Amerika, dibuat pada tahun 1885 oleh apoteker Charles
Alderton. Menurut _Dr Pepper Museum_, Alderton adalah seorang apoteker di _Morrison Old Corner Drug Store_ di Waco, Texas yang membuat obat untuk orang-orang di Waco, tetapi di waktu
luangnya dia suka menyajikan minuman berkarbonasi di _soda fountains_. Penguji rasa pertama minumannya adalah Morrison sendiri, lalu ia mulai menyajikannya kepada pelanggannya. Minuman ini
pertama kali dikenal sebagai "a Waco"; Lalu, Alderton menamainya "Dr. Pepper". _Medical Bag_ melaporkan bahwa minuman itu awalnya dijual sebagai minuman energi dan
'tonik otak', tetapi nama "Dr." kemudian dicabut pada tahun 1950-an untuk menghilangkan konotasi dari hubungan medis. _Museum Dr Pepper_ melaporkan bahwa untuk memenuhi
permintaan sirup Dr Pepper, The Artesian Mfg. & Bottling Company, yang kemudian menjadi Dr Pepper Company dibentuk pada tahun 1891. Seperti Hires Root Beer, Dr Pepper melakukan debut
rilisnya di Pameran Dunia 1904 di St. Louis. Dr Pepper terus masih ada sampai sekarang. Mungkin hampir semua dari kita pernah menikmati soda. Tapi, sekarang jadi tahu dong asal usul
pembuatan soda. Jangan cuma menikmatinya saja, kamu juga harus tahu sejarahnya. _BACA JUGA: 5 ALASAN KAMU HARUS SEDIA BAKING SODA DI RUMAH, WAJIB HUKUMNYA!_ IDN Times Community adalah media
yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.